MENGENAL ASURANSI

”Sedia Payung sebelum Hujan” adalah peribahasa yang erat hubungannya dengan asuransi. Bencana, kemalangan, yang menimpa diri kita dan harta benda kita bukanlah sesuatu yang kita harapkan terjadi. Meski demikian, kita tidak dapat menolak bencana atau peristiwa yang menimbulkan kerugian. Asuransi merupakan proteksi atau perlindungan terhadap diri dan keluarga serta harta benda manakala terjadi sesuatu yang tidak diinginkan tersebut.

Ketika kita berkendaraan dan mengalami kecelakaan lalu lintas, ada dua potensi kerugian yang bisa menimpa, yaitu kerugian akibat rusaknya kendaraan dan timbulnya biaya pengobatan atas diri kita. Dengan mempunyai asuransi, kerugian kita beralih menjadi tanggungan perusahaan asuransi. Sebagian atau seluruhnya, tergantung perjanjian dengan perusahaan asuransi. Begitu pula ketika kita sakit sehingga butuh dana untuk berobat. Disanalah fungsi asuransi menanggung ongkos perawatan dan pengobatan. Bahkan, ketika si tertanggung meninggal, asuransi pun berperan menanggung atau menyediakan dana bagi keluarga yang ditinggalkan. Anak tidak perlu putus sekolah, misalnya, lantaran tulang punggung keluarga meninggal, sepanjang sebelumnya memang telah dipersiapkan asuransi pendidikan.

Kini, asuransi tidak lagi semata berfungsi sebagai perlindungan atau proteksi, tetapi berkembang menjadi instrumen investasi. Unit Link, yang mengemas asuransi dengan investasi dan merupakan produk asuransi investasi favorit. Porsi produk ini mencapai 62,41 persen dari total premi baru senilai Rp 32,85 triliun pada tahun 2010, atau tumbuh 52,89 peren dari Rp 21,49 triliun tahun 2009. Manfaat asuransi pun semakin dirasakan masyarakat pemegang polis yang juga kian tumbuh. Manfaat itu bisa terlihat dari jumlah klaim yang dibayarkan industri asuransi jiwa yang mencapai Rp 48,69 triliun tahun 2010. Nasabah asuransi jiwa per akhir Desember 2010 mencapai 16,75 juta pemegang polis, sebanyak 8,88 juta diantaranya pemegang polis individual, sisanya adalah pemegang polis kumpulan.